MAKALAH RISET OPERASI PROGRAM LINIER
MAKALAH RISET OPERASI
PROGRAM LINIER
NILAM KHAERUNISYAH TRISURTI
15316428
2TA02
DOSEN:
DODDY ARI SURYANTO
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMOGRAMAN LINIER
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMOGRAMAN LINIER
BAB III
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang
Pemograman Linier dalam Riset Operasi .
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 18 Maret 2018
Nilam Khaerunisyah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Riset
Operasi adalah suatu penerapan metode-metode ilmiah didalam suatu masalah yang
komplek dan merupakan suatu pengolahan sistem manajemen yang besar, baik itu
menyangkut manusia, mesin, bahan serta uang dalam suatu indutri, bisnis,
pemerintahan dan juga pertahanan.
Pendekatan
tersebut menggabungkan dan juga menerapkan metode ilmiah yang sangat komplek
didalam pengolahan manajemen dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang
terdapat dan digunakan dengan secara efisien serta efektif untuk dapat membantu
pengambilan suatu keputusan dalam kebijakan suatu perusahaan.
1.2
TUJUAN
Pada tahu 1939 G.A
Robert dan E.C Willia, mengembangkan untuk pertama kalinya sebuah sistem
komunikasi untuk Angkatan Udara(AU) Inggris. Kemudian pada tahun1940 , Riset
Operasi digunakan oleh McClosky dan Trefthen dari Inggris untuk menenmukan
suatu alat baru untuk mendeteksi kegiatan militer musuh, mulai dari situlah
ditemukan alat pendeteksi yaitu Radar. Pada saat Amerika terlibat dalam perang
dunia , 1942-1943 dibentuklah divisi Riset Analisis.
Setelah perang berakhir
, keberhasilan pada bidang militer menarik perhatian para industriawan, mereka
memperdalam teknik teknik yang ada untuk kegiatan perusahaan. Secara lebih
khusus banyak permasalahan dapat terselesaikan dengan menggunakan teknik Riset
Operasi.
BAB 2
PEMOGRAMAN LINIER
2.1 LATAR BELAKANG
Sebuah
perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal
atau biaya minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas
sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan,
ruang, tenaga, kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan
melakukan beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai,
salah satunya dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman
linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan
masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan
seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset
operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan
pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada
berbagai persoalan dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan,
penentuan kapasitas produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi.
Linear
Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang variabelnya disusun dengan
persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka LP diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia menjadi “programasi linier”, “pemrograman garis lurus”, “programasi
garis lurus” atau lainnya. Sebagai alat kuantitatif untuk melakuakn
pemrograman, maka metode LP juga ada kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena
itu, pembaca atau peneliti harus mampu mengidentifikasi kapan alat ini
dipergunakan dan kapan tidak dipergunakan.
2.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana sejarah Program Linear?
2.
Apa pengertian Program Linear?
3.
Bagaimana bentuk umum Program Linear?
4.
Bagaimana metode grafik dalam Program Linear?
5.
Bagaimana metode Aljabar dalam Program Linear?
6.
Bagaimana metode simplex dalam Program Linear
7.
Contoh penerapan Program Linear di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian
2.3 TUJUAN
1.
Mengetahui sejarah Program Linear
2.
Mengetahui pengertian Program Linear
3.
Mengetahui bentuk umum Program Linear
4.
Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik
5.
Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode aljabar
6.
Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode simplex
7.
Mengetahui contoh-contoh penerapan Program Linear dalam kehidupan
sehari-hari terutama di bidang Sosial ekonomi pertanian
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 SEJARAH PROGRAM LINEAR
Model
program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada tahun
1939-1947. Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich Kantorovich, ahli
matematika Rusia yang memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun
1965 dan the Order of Lenin pada tahun 1967; kedua, oleh Tjalillng Charles
Koopmans, ahli ekonomi dari belanda yang memulai karir intelektualnya sebagai
fisikawan yang melontarkan teori Kuantum mekanik; dank e-3, George Bernard
Dantzig yang mengembangkan Algoritma Simpleks.
Pada
tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi sumber-sumber
yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis baru yang
nantinya akan dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun 1939,
Kantorovich menulis buku “The Mathematical Method of Production Planning and
Organization”, di mana Kantorovich menunjukkan bahwa seluruh masalah ekonomi
dapat dilihat sebagai usaha untuk memaksimumkan suatu fungsi terhadap
kendala-kendala. Kuliah Kantotovich pada saat menerima hadiah Nobel, 11
desember 1975 adalah Mathematics in Economic Achievements, Difficulties,
Perspectives. Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika
ekonomi dan ekonometri. Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang
sekarang dikenal dengan Pemrograman linear. Namun demikian, juga ada nama-nama
lain yang berperan dalam pengembangan model ini, yaitu J. Von Neuman. Bahkan
dia mengembangkan “Activity analiysis of production set” sebelum dilanjutkan
oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang mereka kembangkan dikenal dengan
istilah “programming of interdependent activities in a linier structure”.
Istilah programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika mengunjungi Dantzig di
RAND Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular hingga sekarang.
3.2 MATERI PROGRAM LINIER
A. Pengertian Program
Linear
Program
linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi yang
tersedia kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika.
Sifat linier mempunyai arti bahwa seluruh fiungsi dalam model ini merupakan
fungsi yang linier.
Program
linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan
tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Sumber daya
tersebut dapat berupa sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material
(bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.
Pemrograman
linier berasal dari kata pemrograman dan linier. Pemrograman disini mempunyai
arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi yang
digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier
adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis yang
analisis-analisisnya memakai model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa
kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di
antaranya dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan
lebih lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai
tujuan dan sasaran yang di inginkan secara optimal.
B. Bentuk
Umum Program Linear
Bentuk
umum linear programming adalah sebagai berikut:
Fungsi
tujuan :
Maksimumkan
atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
Sumber
daya yang membatasi :
a11x1
+ a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1
+ a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2
…
am1x1
+ am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1,
x2, …, xn ≥ 0
Simbol
x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel
keputusan (xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas
yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi
masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi
tujuan pada model matematiknya.Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan penggunaan
per unit variabel keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau disebut juga
sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm
menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala
akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan
terakhir (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non negatif. Membuat
model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya menuntut kemampuan
matematik tapi juga menuntut seni permodelan. Menggunakan seni akan membuat
permodelan lebih mudah dan menarik.
C. Cara
Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Grafik
1) Langkah
Penyelesaian Metode Grafik
Ada
beberapa langkah penyelesaian diantaranya sebagai berikut:
a) Buat model
yang sesuai dengan masalah yang ada.
b) Gambar grafik
kendala-kendalanya.
c) Tentukan
daerah fisibel, yaitu daerah dalam grafik yang memenuhi semua kendala.
d) Hitung nilai fungsi
di titik-titik sudut segi-n daerah fisibel.
e) Cari titik
yang menghasilkan nilai fungsi yang paling optimal
2) Kasus
dan Penyelesaian Dalam Metode Grafik
Contoh
:
Seorang
pengusaha Laptop membuat dua macam tipe, yaitu tipe portable touchscreen (A1)
dan tipe flip standar (A2). Kedua jenis laptop dibuat dari bahan yang sama
yaitu X dan Y, dengan komposisi yang berbeda.
Setiap
tipe laptop portable touchscreen dibuat dari campuran 1 unit bahan X dan 3
bahan Y, sedangkan setiap tipe laptop flip standar dibuat dari campuran 2 unit
bahan X dan 1 unit bahan Y. Karena keterbatasan pasokan, setiap hari ia hanya
memperoleh 20 unit bahan X dan 20 unit bahan Y.
Untuk
setiap laptop tipe portable touchscreen yang ia buat, ia memperoleh keuntungan
sebesar 300.000. Untuk setiap laptop tipe flip standar, ia memperoleh
keuntungan sebesar 200.000.
Jika
diasumsikan bahwa semua laptop laku terjual, berapa laptop masing-masing tipe
harus ia buat agar keuntungan yang didapatkan maksimum?
Penyelesaian:
Bahan
|
Laptop tipe portabletouchscreen (A1)
|
Laptop tipe flip standar (A2)
|
Pasokan Maksimum
|
X
|
1
|
2
|
20
|
Y
|
3
|
1
|
20
|
Untung
|
300.000
|
200.000
|
Maksimumkan,
f(x1, x2) = 300.000 x1 + 200.000 x2 è 3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)
Kendala
:
x1
+ 2 x2 ≤ 20
3
x1 + x2 ≤ 20
x1,
x2 ≥ 0
Penggambaran
kendala x1 + 2 x2 ≤ 20, 3 x1 + x2 ≤ 20 dan x1, x2 ≥ 0
Metode
Grafik
Kasus
1.1
Perpotongan
bidang yang memenuhi semua kendala disebut daerah fisibel. Daerah fisibel dalam
kasus ini disebut daerah fisibel AEDO (bagian yang diarsir pada bagian
perpotongan bidang AOB dan bidang COD).
Koordinat
E dapat dicari dari perpotongan x1 + 2 x2 ≤ 20 dan 3 x1 + x2 ≤ 20 sehingga
diperoleh E(4,8).
Titik-titik
sudut daerah fisibel dapat melihat keuntungan maksimum yang ingin dicapai
pengusaha:
Titik-titik sudut daerah fisibel
|
Nilai fungsi , f(x1, x2)
= 3 x1 + 2 x2
3 x1 + 2 x2 (dalam
ratusan ribu)
|
O (0,0)
|
3(0) + 2(0) = 0
|
A (0,10)
|
3(0) + 2 (10) = 20
|
E (4,8)
|
3(4) + 2(8) = 12 + 16 = 28
|
D (20/3,0)
|
3(20/3) + 2(0) = 20
|
D. Cara
Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Aljabar
Pemecahan
persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan persoalan dengan cara substitusi
antarpersamaan linear pada fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
Prinsip
yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan pemecahan dasar feasible
(layak), kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif optimal,
yaitu paling besar (maksimum) atau paling kecil (minimum).
Pemecahan
persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3 (tiga) kasus,
yaitu:
a. Kasus
Maksimisasi.
kasus
pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh kemungkinan pemecahan
yang memberikan nilai objektif maksimum.
Langkah-langkah
penyelesaian
1) Merubah ketidaksamaan fungsi
pembatas menjadi kesamaan dengan menambah slack variabel
2) Merubah fungsi tujuan dengan
menambah slack variabel bernilai nol
3) Substitusikan fungsi pembatas
dan fungsi tujuan
Contoh-1
: Perusahaan konveksi “Maju” akan memproduksi baju dan celana, dengan:
Fungsi
Tujuan:
Maksimumkan
Z = 8 X1 + 6 X2 (dalam Rp 1.000).
Fungsi
Pembatas :
•
P-Bahan : 4 X1 + 2 X1 ≤ 60
•
Penjahitan : 2 X1 + 4 X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0
b. Kasus
Minimasi
Kasus
pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan pemecahan
yang memberikan nilai objektif minimum.
Langkah-langkah
Penyelesaian
1) Merubah ketidaksamaan fungsi
pembatas menjadi kesamaan dengan mengurangi dengan surplus variabel (S).
2) Merubah fungsi tujuan dengan
menambah surplus variabel bernilai nol.
3) Substitusikan fungsi pembatas
dan fungsi tujuan.
CONTOH:
Seorang
petani modern menghadapi suatu persoalan sebagai berikut: Setiap sapi
peliharaan agar supaya sehat harus diberi makanan yang mengandung paling
sedikit: 27, 21, dan 30 satuan unsur nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya.
Dua jenis makanan M1 dan M2 diberikan kepada sapi peliharaan tersebut. Satu
gram makanan jenis M1 mengandung unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing-masing
sebesar 3, 1, dan 1 satuan. Sedangkan satu gram makanan jenis M2 mengandung
unsur nutrisi jenis A,B, dan C masing-masing 1,1, dan 2 satuan. Harga satu gram
M1 dan M2 masing-masing sebesar Rp40.000 dan Rp20.000.- Petani tersebut harus
memutuskan apakah membeli satu jenis makanan saja atau kedua-duanya kemudian
mencampurnya. Tujuan adalah agar jumlah pengeluaran petani tersebut minimum.
c. Kasus-kasus
khusus
Beberapa
kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi adalah kasus solusi
optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang layak.
LANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIAN
1) Merubah ketidaksamaan fungsi
pembatas menjadi kesamaan dengan menambah slack variabel
2) Merubah fungsi tujuan dengan
menambah slack variabel bernilai nol
3) Substitusikan fungsi pembatas
dan fungsi tujuan
Contoh
:
1)
Solusi Optimum Ganda
a)
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan
Z = 4X1 + 4X2
b)
Fungsi Pembatas :
X1
+ 2X2 ≤ 10
X1
+ 6X2 ≤ 36
X1
≤ 4
X1,
X2 ≥ 0
2)
Tidak Memiliki Solusi Layak
a)
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan
Z = 5X1 + 3X2
b)
Fungsi Pembatas :
4X1
+ 2X2 ≤ 8
X1
≥ 3
X2
≥ 7
X1,
X2 ≥ 0
E. Cara
Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Simplex
Metode
Simpleks: metode pemecahan persoalan program linear yang begitu kompleks dan
luas, dan besar dengan metode aljabar (sederhana) dan grafik sulit dan tidak
dapat diandalkan
Ciri
khas metode simpleks ialah dengan memasukkan kegiatan disposal (disposal
activities). Peranan kegiatan disposal ini adalah untuk menampung sumber daya
yang tersisa atau tidak digunakan. Dengan adanya kegiatan disposal ini kita
dapat membuat ketidaksamaan suatu rumusan matetematika menjadi suatu persamaan.
Metode
simpleks hanya diperkenankan nilai positif dari peubah-peubah Xij.
1.
Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (fungsi tujuan dan fungsi
pembatas).
2.
Merubah model umum PL menjadi model simpleks:
a. Fungsi Pembatas: tambahkan slack
variabel dan/atau surplus variabel, dan/atau variabel buatan (artifisial var).
b. Fungsi tujuan :
Rubahlah
bentuk fungsi tujuan implisit menjadi persamaan bentuk eksplisit.
Tambahkan/kurangi
dengan slack var, surplus var dan/atau variabel buatan yang bernilai nol.
3.
Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks.
4.
Lakukan langkah-langkah penyelesaian.
Langkah
Penyelesaian
Langkah
1: Mengubah fungsi
tujuan dan batasan-batasan
Langkah
2: Menyusun
persamaan-persamaan di dalam tabel
Langkah
3: Memilih kolom kunci
Kolom
kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah table simpleks. Pilihlah
kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif
dengan angka terbesar.
Langkah
4: Memilih baris kunci
Baris
kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simpleks, dengan
cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan membagi nilai-nilai pada kolom NK
dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.
Pilih
baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini
batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi empat pada
baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris
kunci disebut angka kunci.
Langkah
5: Mengubah nilai-nilai
baris kunci.
Nilai
baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci
Langkah
6: Mengubah nilai-nilai
selain pada baris kunci
Langkah
7: Melanjutkan
perbaikan
Ulangilah
langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6 untuk memperbaiki
tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti
setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif.
3.3 PENERAPAN
KONSEP PROGRAM LINEAR DI BIDANG SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
1. Fungsi
Permintaan
2. Fungsi
Penawaran
3. Keseimbangan
Pasar
4. Pengaruh
Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
5. Pengaruh
Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
6. Fungsi
Biaya dan Fungsi Penerimaan
7. Analisis
Pulang Pokok
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Program
linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk mencapai
optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung
pada sejumlah variabel input. • Yang termasuk dalam komponen model program
linear adalah variable keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model.
Program linier bisa di selesaikan menggunakan metode grafik untuk
menentukan persoalan maksimum maupun minimum.
3.2 SARAN
Semoga
penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi program linear ini
terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi pertanian. Jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran
dari pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Levin, Richard I., David S. Rubin, Joel P. Stinson,
dan Everette S. Gardner, Jr. (1992). Quantitative Approaches to Management,
eighth edition, New York, McGraw-Hill.
Ramadhan, Firdi. 2015. Linear Program, [Online].
Tersedia : https://www.emaze.com/@ALRILFIC/Linear-Programming [2 Desember 2015]
Taha, Hamdy A. (1997). Operations Research, an
Introduction, sixth edition, Upper Saddle River, New Jersey, Prentice
Hall, Inc.
Komentar
Posting Komentar